Sabtu, 16 April 2016

AYO LIRIK TASIKARDI.



  Assalamualaikum Wr.Wb

Perkenalkan kami dari mahasiswa/i dari STIM Prima Graha akan melirik sedikit tentang situs Tasikardi yang berada di Banten Lama. Tujuan awal dan utama kita untuk memenuhi tugas komunikasi bisnis dari dosen cantik kita miss yulia anggraini. 

           tujuan kedua? yaa.. tujuan yang kedua yaitu kita ingin melirik-lirik sejarah tentang taman rekreasi tasikardi. Pernah denger situs tasikardi kan? hmm.. mungkin banyak sebagian orang yang belum tau dan gapernah masuk ke tempat ini, andai pun ada yang tau pasti cuma lewat aja..



Rekreasi sama selfie ga mesti terus nyari tempat yang jauh guys.. sebenernya yang deket,bagus dan adem juga ada kok. yaaaa disini.  CHECK THIS OUT:



Yapp!! TASIKARDI. 
          Tasikardi adalah sebuah danau yang berada di Kabupaten Serang tepatnya di Kecamatan Kramat Watu dimana pada zaman dahulu tempat ini dijadikan sebagai tempat rekreasi sultan-sultan dan keluarganya, tempat pemandian para putri kerajaan, dan tempat ini juga berfungsi sebagai penampungan air.  ada yang tau arti dari kata "TASIKARDI"? Kata Tasikardi merupakan gabungan dua suku kata dari bahasa Sunda, yaitu tasik dan ardi yang artinya danau buatan.
                   https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCMaYgXrp5BJ0wgvQJBogG6_czncxufStdivxnOC2cKwSo_3ZWGj8OalAw2pjxwF_j2YmSCafWOAGGPZJ2_CiQzb-Lq2gQWyzzYw15GyOKemKi54Ce-i4yIO2q-1elVTa1HYL9PJOHXqw/s1600/20160118143705.jpg

                           

                  Danau Tasikardi adalah suatu danau buatan di Desa Margasana, Kecamatan Kramatwatu, Kota SerangProvinsi Banten. Letaknya sekitar 10 km dari pusat kota Serang. Namanya berasal dari bahasa Sunda dan berarti "danau buatan". Luasnya 5 hektare dan bagian dasarnya dilapisi ubin batu bata.


               Danau Tasikardi dibuat pada masa pemerintahan Panembahan Maulana Yusuf (bertahta 1570-1580 M), sultan Banten kedua dan merupakan tempat peristirahatan sultan dan keluarganya. Peranannya ganda, yaitu menampung air dari Sungai Cibanten demi pengairan sawah, dan memasok air ke keraton dan masyarakat sekitarnya. Air Danau Tasikardi dialirkan ke Keraton Surosowan melalui pipa yang terbuat dari tanah liat dan berdiameter 2,40 meter. Sebelum digunakan, air disaring dan diendapkan di tempat penyaringan khusus yang disebut pengindelan abang atau "penyaringan merah", pengindelan putihdan pengindelan emas.

Danau Tasikardi, bersama Masjid Agung Banten, Keraton Surosowan, Keraton Kaibon, Pasar Lama Serang, Benteng Speelwijk dan Vihara Avalokitesvara masuk dalam situs Banten Lama. Di tengah danau terdapat sebuah pulau yang dahulunya merupakan tempat istirahat keluarga kesultanan. Di pulau tersebut masih dapat dilihat peninggalan Kesultanan Banten, seperti kolam penampungan air, pendopo, dan kamar mandi keluarga kesultanan.






            Terlepas dari Sejarah masa lalu Tasikardi,  kini Tasikardi menjadi tempat rekreasi keluarga yang terjangkau. Banyak warga luar atau dari dalam banten yang ingin memanjakan keluarga nya dan berlibur di saat weekend tiba. 

            Ada bebek-bebekan/ sepeda air yang bisa di pakai untuk pengunjung yang ingin bermain dengan keluarganya, sekedar bercengkrama atau bersantai ria menikmati setiap sudut danau Tasikardi ini dari atas bebek-bebekan tersebut.

                   Taman Rekreasi Tasikardi mudah di jangkau dan rute ke lokasi ini sangatlah mudah,dapat dilalui dari Kota Serang mengambil arah menuju Kota Cilegon. Di Kota Kecamatan Kramatwatu, Anda dapat mengambil arah ke utara (belok kanan) menuju Danau Tasikardi dengan jarak yang sama. Infrastruktur jalan dari kedua arah terbilang mulus.  dengan jalan yang sudah di aspal dan disuguhi pemandangan kanan kiri sawah ditambah pegunungan yang bisa kita nikmati sepanjang perjalanan. 







Tiket untuk masuk ke taman ini cukup murah yaitu dikenakan uang Rp 10,000,00/motor dan sudah termasuk biaya parkir.

    
           Dari segi pemandangan dan keasriannya disini masih terlihat jelas banyak pepohonan besar yang rimbun, di samping danau nya yang tenang dan semilir anginnya bisa membuat setiap pengunjung merasakan ketenangan dan bisa menjadi tempat favorit keluarga yang ingin bertamasya dengan harga yang murah meriah. 


      Saat kita mengunjungi tempat ini sayang sekali tak banyak pengunjung yang datang, hanya ada pedagang asongan dan beberapa warga setempat yang mampir. 

     Menurut petugas setempat, Taman Rekreasi Banten ramai dan padat ketika hari Minggu tiba, dikarenakan banyak nya peziarah di hari minggu yang akan mampir ke taman ini setelah mereka melakukan ziarahnya ke Banten Lama. 


Rasa sedikit kecewa muncul saat kita mengambil gambar dan memperhatikan keadaan sekeliling tasikardi yang tidak begitu ramai ini adalah adanya sampah yang berserakan, kardus bekas yang merusak pemandangan, kursi yang kotor serta pagar yang sudah rusak menjadi sedikit mengurangi keindahnya Danau Tasikardi ini.

Dibalik sepinya taman rekreasi tasikardi sekarang, jika kita mau dan peduli pada tempat ini kita dapat sebentar saja mengintip dibalik tirai  indahnya  ketenangan tasikardi,
setiap menjelang matahari terbenam, eksotisme danau yang menjadi saksi bisu
tentang kegemilangan Banten pada masa lalu. Burung-burung kecil yang
terbang rendah di tepi danau dan sesekali menyambar air danau, kian mengukuhkan betapa spesialnya Tasikardi ini.


PRESENTED BY
   
LUFIKA DAMAYANTI









RIKA ASTUTI


EKA ROPINA


EKO PRASETYO






Pesan Moral dilihat dari sisi Budaya peninggalan-peninggalan zaman dahulu yang masih ada sebaiknya dijaga agar tetap utuh dan terjaga kelestariannya sehingga anak cucu kita dapat menikmati keindahannya.